Nasi uduk yang pulen wangi semerbak dengan taburan bawang goreng. Diguyur dengan sayur soun yang gurih lembut, plus semur jengkol yang legendaris. Makin puas saat disuap dengan sambal kacang rawit yang pedasnya nendang. Wuih, dijamin ketagihan!
Mencari makan malam enak, kami menelusuri jalan Mayor Oking, Bekasi Timur. Kabarnya, di sini ada pedagang nasi uduk yang sudah puluhan tahun berdiri. Nasinya terkenal enak dan semur jengkolnya dikenal punya rasa jempolan. Lupakan sejenak pantangan diet!
Ada beberapa kedai nasi uduk yang berdiri di sini. Namun berbekal nama ‘Nasi Uduk Bang Bule’, kamipun terus mencari. Tak jauh dari situ, pandangan kami tertuju pada sebuah kios makanan yang ramai pembeli. Deretan motor dan mobil terparkir di dekatnya. Belasan orang tampak mengelilingi meja sederhana dengan beragam lauk. Wah, ini dia nasi uduk incaran kami!
Begitu mendekat, kami tampak ‘tenggelam’ di antara para pembeli lain yang sudah lebih dulu antre. Mustofa, atau yang akrab dipanggil ‘bang Bule’, bersama putranya, sibuk melayani satu persatu pesanan. Sepertinya kami harus ekstra sabar hingga akhirnya dapat giliran dilayani.
Di hadapan kami menghampar berbagai lauk. Yang khas di sini adalah semur jengkol, sayur soun, juga kikil dan acar timun. Iseng menghitung, agaknya 4 dari 5 pemesan nasi uduk semuanya sama-sama meminta lauk semur jengkol! Selain itu, ada juga ayam goreng, semur telor dadar, omelet telur, hati ampela, tahu tempe goreng, bakwan, tempe balado, juga tempe tahu masak kuah santan.
Kami langsung memesan sepiring nasi uduk dengan sayur soun, semur jengkol dan acar timun. Sepiring pesanan lainnya berisi nasi uduk dengan lauk kikil, tempe masak santan dan perkedel. Semuanya diberi sambal kacang plus taburan bawang goreng. Aduh, aroma wangi bawang dan gurihnya nasi nyaris bikin air liur menitik!
Nasi uduknya memang betul-betul pulen enak. Aroma harum seai dan daun salamnya sangt kuat dan gurih. Kemudian disiram dengan kuah sayur soun, yang sebenarnya tak menggunakan bahan sayuran, melainkan soun yang dimasak dengan kuah santan. Lembut dan nikmat. Disuap bareng sambal kacang yang digerus dengan rawit hijau, pedas menggigit!
Untuk lauk jengkolnya, yang ini memang istimewa. Jengkolnya legit lembut tanpa menyisakan rasa pahit di lidah ataupun aroma menyengat. Teksturnya nutty empuk dengan rasa manis gurih menebar aroma lada yang kuat.Acar timunnya juga sedikit berbeda, yaitu berupa mentimun segar renyah yang diaduk bersama bumbu gerusan cabai dan bumbu lain.
Kalau tak suka nasi uduk berkuah dan basah, bisa juga pilih lauk yang kering. Yang ini juga nikmat karena cita rasa nasi uduknya yang enak. Meskipun hanya disuap dengan tempe santan dan perkedel kentang yang lembut.
Jangan sampai ketinggalan juga pilihan sate kikilnya. Rasanya kenyal gurih dengan warna cokleat gelap. Dimasak dengan bumbu kecap dan lada, serta bumbu bawang putih dan bawang merah. Rasanya kinyil-kinyil lembut dengan rasa yang manis dan sensasi hangat dari bumbu lada. Wah, betul-betul enak!
Untuk dua piring nasi uduk dengan 3 pilihan menu plus dua gelas es teh manis, kami menghabiskan uang tak lebih dari Rp 30.000. Kabarnya, dulu kedai nasi uduk ini berdiri sederhana di depan toko. Kini gerainya sudah dipindah ke sebuah bangunan dengan jejeran meja dan kursi yang lebih rapi. Namun ada yang tetap sama, yaitu antrean pembeli, dari kelas pemotor hingga mobil mewah!
Nasi Uduk Bang Bule
Jl. Mayor Oking (dekat pasar proyek Bekasi)
Margahayu, Bekasi Timur
Jam buka: 19.30 – 02.00
Detik.com